Traffic Light Diet, Cara Untuk Mengurangi Berat Badan Anak Obesitas - Kiat Sehat

Breaking

Kiat Sehat

Berbagi informasi kiat hidup sehat

Recent Posts

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, July 8, 2018

Traffic Light Diet, Cara Untuk Mengurangi Berat Badan Anak Obesitas


Pesatnya informasi yang disebarkan melalui media elektronik maupun media sosial sangat mempengaruhi perubahan gaya hidup. Oleh karena itu, pergeseran gaya hidup terjadi pada hampir seluruh usia termasuk usia anak-anak. Kurang gerak akibat menonton televisi dan main gadget serta makanan yang tinggi kalori namun rendah kadar nutrisi mengakibatkan anak-anak banyak menderita obesitas. 

Penelitian menunjukkan anak usia TK merupakan salah satu kelompok usia dengan persentase obesitas yang cukup tinggi. Sekitar 14% anak usia TK di Indonesia mengalami obesitas. Penelitian lain di luar negeri menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak usia TK mengalami obesitas. Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat obesitas memiliki dampak yang cukup serius baik bagi kehidupan saat ini maupun saat anak dewasa. 


Ilustrasi : 100daysofrealfood.com

Anak-anak yang obesitas dapat mengalami minder diakibatkan ukuran tubuhnya yang berbeda dengan temannya, menjadi bahan olok-olokan dengan julukan yang tidak menyenangkan, mudah cape saat bermain sehingga dapat dijauhi oleh teman sepermainannya. Tidak hanya itu, orang tua anak-anak yang obesitas juga mengeluhkan sulitnya mencari baju dengan ukuran sesuai pada kelompok usianya, khususnya pada event-event tertentu misalnya acara peringatan hari Kartini di sekolah.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengontrol berat badan anak kita agar tidak jatuh ke dalam kategori obesitas. Salah satunya yang diungkapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dituangkan dalam istilah ”traffic light diet”. Apa itu traffic light diet dan bagaimana cara melakukannya? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Traffic light diet membagi kategori makanan ke dalam 3 warna sesuai dengan warna lampu lalu lintas yaitu merah, kuning, hijau. 

1. Kelompok makanan merah “berhenti” 

Kelompok makanan ini merupakan makanan yang tidak sehat jadi sebaiknya dihindari ya Bunda. Jika terpaksa, hanya boleh dikonsumsi satu minggu satu kali lho Bunda. Apa saja ya makanan tersebut? Berikut kelompok makanan dalam kategori merah: 
  • Makanan yang dimasak dengan cara digoreng dan kentang olahan; 
  • Daging olahan; 
  • Makanan penutup berbahan dasar susu;
  • Biskuit dan kue-kue yang rasanya manis; 
  • Coklat dan minuman manis.
Apa saja contohnya ya Bunda? Misalnya kentang goreng (french fries), mie instan, sosis, nugget, keripik kentang, kue coklat, muffin, donat, minuman ringan/ kemasan, es krim, donat. Hayo, siapa dari Bunda-bunda yang masih suka memberikan makanan ini kepada anak-anak lebih dari satu kali seminggu? Oiya Bunda, kelompok makanan ini juga tidak direkomendasikan ya untuk jadi bekal anak ke sekolah.

2. Kelompok makanan kuning “hati-hati” 

Kelompok makanan kuning juga merupakan kelompok makanan tidak sehat, tetapi masih boleh dikonsumsi lebih dari seminggu sekali tetapi tidak tiap hari dengan porsinya sedikit ya Bunda. Apa saja ya makanan ini? 
  • Daging olahan rendah lemak dan garam; 
  • Roti dan cereal olahan;
  • Produk susu tinggi lemak; 
  • Biskuit rendah lemak/ gula; 
  • Susu/ jus buah rendah lemak tanpa gula. 
Nah itu tadi daftar kelompok makanannya. Contohnya adalah sereal olahan, roti, keju, pancake. Kelompok makanan ini masih boleh dijadikan bekal sekolah, tapi tidak tiap hari ya Bunda. 

3. Kelompok makanan hijau “boleh jalan” 

Nah ini dia kelompok makanan sehat yang wajib kita konsumsi setiap hari, tapi sesuai porsinya ya Bunda. Ulasan porsi makan akan saya tulis pada artikel selanjutnya ya. Apa saya yang termasuk kelompok makanan hijau? 
  • Buah dan sayuran; 
  • Daging tanpa lemak dan ikan; 
  • Kacang-kacangan, biji-bijian, buncis; 
  • Roti gandum, cereal, beras, pasta;
  • Produk susu rendah lemak; 
  • Air. 

Contohnya ikan, buah, sayur segar, daging sapi tanpa lemak, sayur tanpa kulit. Traffic light diet ini dapat dilakukan untuk anak-anak hingga usia remaja ya Bunda. Nah untuk obesitas usia dewasa akan kita kupas pada artikel selanjutnya. Semoga informasi di atas bermanfaat ya Bunda. Anak lucu itu tidak gemuk lho, tapi sehat dan memiliki berat badan ideal.

No comments:

Post Top Ad

Responsive Ads Here